FENOMENA TREND “RACUN TIKTOK” PADA MAHASISWA UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA KOTA BANDUNG
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Fenomena Trend “Racun Tiktok” Pada Mahasiswa Universitas Bhakti Kencana Kota Bandung yang dikaji berdasarkan teori AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Objek dari penelitian ini adalah Trend “Racun Tiktok” Pada Mahasiswa Universitas Bhakti Kencana Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi langsung ke lokasi penelitian, wawancara dengan informan, dan dokumentasi. Subyek atau informan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa aktif Universitas Bhakti Kencana Bandung berusia 18-24 Tahun, pengguna aplikasi TikTok dan mempunyai aplikasi TikTok, penggunaan TikTok minimal 1,5 jam per hari, serta terpapar trend “Racun TikTok”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan akan tertarik pada suatu konten jika konten tersebut dikemas secara menarik, mulai dari isinya sampai dengan perpaduan musik pelengkapnya. Setelah informan tertarik, mereka akan mencari tahu lebih lanjut produk tersebut dengan melihat kolom komentar agar mereka lebih percaya untuk melakukan suatu tindakan pembelian. Setelah melihat kolom komentar, informan akan melakukan pembelian jika kolom komentar menunjukkan review yang positif terhadap produk yang sedang di review. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa trend “Racun TikTok” pada Mahasiswa Universitas Bhakti Kencana Bandung masih bisa dikendalikan karena mahasiswa belum mencapai tingkat konsumen yang konsumtif.
Full Text:
PDFReferences
A. Farki, “PENGARUH ONLINE CUSTOMER REVIEW DAN RATING TERHADAP KEPERCAYAAN DAN MINAT PEMBELIAN PADA ONLINE MARKETPLACE DI INDONESIA,” 2016
A. G. Maulana, A. M. Muliawati, D. S. Salsabillah, and R. Firmansyah, “Fenomena Influencer Marketing Dalam Pembentukan Perilaku Konsumtif Mahasiswa (Studi Fenomenologi Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Malang),” Prosiding National Seminar on Accounting, Finance, and Economics (NSAFE), vol. 1, no. 8, Oct. 2021, Accessed: Dec. 10, 2021. [Online]. Available: http://conference.um.ac.id/index.php/nsafe/article/view/1390
Ima, P., 2022. Racun Tiktok?. [Online]. https://geotimes.id/opini/racun-tiktok/
[Diakses 13 Juni 2023].
Lavinda, 2023. APJII: Pengguna Internet Indonesia 215 Juta Jiwa pada 2023, Naik 1,17%. [Online]. https://katadata.co.id/lavinda/digital/646342df38af1/apjii-pengguna-internet-indonesia-215-juta-jiwa-pada-2023-naik-1-17#:~:text=Teknologi-,APJII%3A%20Pengguna%20Internet%20Indonesia%20215%20Juta%20Jiwa,2023%2C%20Naik%201%2C17%25&text=Tingkat%20penetrasi%
[Diakses 13 Juni 2023].
Pusparisa, Y., 2020. Negara Pengguna TikTok Terbesar, Indonesia Bukan yang Pertama. [Online]. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/07/06/negara-pengguna-tiktok-terbesar-indonesia-bukan-yang-pertama
[Diakses 13 Juni 2023].
R. Cahyaningtyas and T. Indra Wijaksana, “THE INFLUENCE OF PRODUCT REVIEWS AND MARKETING CONTENT ON TIKTOK ON SCARLETT WHITENING BY FELICYA ANGELISTA PURCHASING DECISIONS,” 2021. [Online]. Available: www.mediaindonesia.co
Sutrisno Hadi, Metodologi Reasercth, ( Yogyakarta: Yayasan penerbit Fakultas Psikologi UGM, 1973), hal.75
Widyananda, R. F., 2020. 10 Macam Media Sosial yang Paling Sering Digunakan Oleh Orang Indonesia. [Online]. https://www.merdeka.com/jatim/10-macam-media-sosial-yang-paling-sering-digunakan-oleh-orang-indonesia-kln.html?page=all
[Diakses 13 Juni 2023].
DOI: https://doi.org/10.47007/jkomu.v20i02.654
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats