FILM DOKUMENTER UNTUK PEMBANGUNAN INDONESIA
Abstract
Abstrak
Film atau gambar bergerak dianggap sebagai media komunikasi yang paling utama, bahkan disebut-sebut sebagai bidang seni yang terdepan sejak penemuannya di akhir abad ke-19 lalu. Terlebih lagi jenis film dokumenter. Dengan paparan fakta, film jenis ini mampu memberikan kesan yang kuat dan mendalam bagi penontonnya. Bukan hanya berfungsi untuk menginformasi dan menghibur, tapi lebih jauh film dokumenter juga turut memainkan peranan dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Kajian ini dilakukan untuk melihat sejarah dan perkembangan industri film dokumenter di Indonesia. Rentang masa yang dipilih adalah sejak awal masuknya film dokumenter ke Indonesia sehingga tahun dilakukannya kajian ini (1900-2008). Rentang masa ini dibagi dalam 4 tahap, yaitu: tahap awal kemasukan hingga masa kemerdekaan Indonesia (1900-1945), tahap pemerintahan Orde Lama (1945-1965), tahap pemerintahan Orde Baru (1966-1997), dan tahap selepas era reformasi (1998-2008). Walau bagaimanapun kertas kerja ini hanya meliputi analisis fungsi film dokumenter sebagai agen pembangunan. Data dikumpulkan dengan metode pen- sejarahan dan wawancara mendalam, lalu dianalisis dengan metode analisis kandungan kualitatif. Salah satu hasil kajian utama ini adalah film dokumenter telah digunakan dengan meluas sebagai alat pembangunan masyarakat dan ekonomi sejak zaman penjajah dan diteruskan sehingga diperingkat awal zaman selepas kemerdekaan. Walaupun film doku- menter mempunyai potensi untuk digunakan sebagai alat pembangunan, media ini tidak diberi perhatian dari segi pembangunan sistem dan kasusnya. Perkembangannya juga masih harus berhadapan dengan berbagai tantangan, seperti masalah regulasi dan kontrol, mana- jemen produksi, pasaran, peningkatan kualitas, serta perbaikan sistem pengelolaan perfilman nasional. Sekiranya sistem media film ini tidak ditentukan dari segi keutamaan fungsi dan kepentingannya, film dokumenter sebagai media, dapat dengan mudah digunakan oleh pihak-pihak berkepentingan untuk memenuhi hasrat yang mungkin tidak menguntungkan masyarakat. Pada bagian akhir, kajian ini juga membandingan perkembangan film dokumenter antara Indonesia dengan Malaysia sebagai dua negara membangun yang mempunyai kesamaan latar belakang dan sejarah pembangunan.
Kata Kunci: Film Dokumenter, Pembangunan, Regulasi dan Sistem Media Film
Full Text:
PDFReferences
Daftar Pustaka
Asiah Sarji, Faridah Ibrahim & Shamshubaridah Ramlee, “Industri dokumenter di Malaysia; kajian sistem, pasaran, fungsi dan kegunaan”, Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi, 2008.
Fang, I, “A History of mass communication: Six information revolutions”, Focal Press, Boston, 19977
Kessler, F, “Actualitès”, Dlm. Richard Abel (pnyt.). Encyclopedia of early cinema. USA: Routledge, USA, 2005.
McQuail, D, “Mass communication theory: an introduction”, Sage Publication, London,
Mohd. Hamdan Adnan, Zulkarimein Nasution,. “Komunikasi pembangunan: pengenalan dan penerapan”, Kementrian Pendidikan Malaysia, Kuala Lumpur, 1992.
Pratzner, W.F, “What has happened to the documentary film? The Public opinion quarterly”, Vol.11 No.3, 394-401. Oxford University
Press, Oxford, 1947.
Rotha, P, “Documentary film; The use of the film medium to interpret creatively and in social terms the life of the people as it exist in reality”, Faber and Faber, Ltd, London, 1951.
Schramm, W, “Mass media and national development: the role of information in the developing countries”, Stanford University Press, California, 1964.
DOI: https://doi.org/10.47007/jkomu.v5i2.59
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats