MEDIA MASSA DAN AKTIVITAS PERJUANGAN GENDER
Abstract
Dalam sejarah sepanjang masa, perempuan dengan berbagai aspek kodratnya selalu diposisikan dalam ruang privat atau domestik. Manakala laki-laki diposisikan dalam ruang publik. Perbedaan posisi semacam ini telah menyebabkan tumbuhnya nilai di masyarakat bahwa kodrat yang berperan dalam ruang awam (public sphere) statusnya adalah sebagai warga negara kelas satu, manakala yang berperan dalam ruang privat (domestic) berstatus warga negara kelas dua. Ini adalah praktek dari ketidakadilan gender. Namun hal itu, kini tidaklah demikian dengan perkembangan teknologi media menyebabkan semakin cepatnya perubahan konsep tentang media yang terus berlanjut. Perkembangan menarik yang akan dianalisis dengan mencoba melihat bagaimana media memiliki peran penting dalam menyebarkan isu perempuan. Isu perempuan yang dimaksud adalah isu yang memiliki dampak langsung terhadap perempuan dari segala aspek. Keberadaan media pada saat ini sangatlah memberikan pengaruh yang kuat terhadap perubahan di dalam masyarakat dan sosial. Peran media sebagai pemberi informasi pada gilirannya mendorong perkembangan gerakan perempuan di Indonesia. Disinilah penulis tertarik untuk membahas bagaimana perempuan menjadikan media aktivitas perjuangan kesetaraan gender. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana media menjadi sangat penting bagi perjuangan perempuan Indonesia agar mempunyai hak yang sama dengan laki-laki sesuai dengan amanah UUD 1945.
Full Text:
PDFReferences
Aisyah, N. (2013) ‘RELASI GENDER DALAM INSTITUSI KELUARGA ( Pandangan Teori
Sosial Dan Feminis )’, MUWÂZÂH, 5(2), pp. 203–224.
Astuti, Y. D. and Komunikasi, P. J.
(2016) ‘MEDIA DAN GENDER (Studi Deskriptif Representasi Stereotipe Perempuan dalam Iklan di Televisi Swasta )’, 09, pp. 25–32.
Dewi, M. A. (2009) ‘Media massa dan penyebaran isu perempuan’, 7(2).
Djoeffan, S. H. (2001) ‘Gerakan Feminisme di Indonesia: Tantangan dan Strategi Mendatang’, Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan. Bandung Islamic University, 17(3), pp. 284–300.
Handoyo, P. (2013) ‘Representasi Perempuan dalam Media’, pp. 137–142.
Hasan, B. (2019) ‘GENDER DAN KETIDAK ADILAN’, JURNAL SIGNAL, 7(1), pp. 63–86.
Herawati, M. (2016) ‘PEMAKNAAN GENDER PEREMPUAN PEKERJA MEDIA DI JAWA BARAT Maimon Herawati * Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ABSTRAK’, Jurnal Kajian Komunikasi, 4(1), pp. 84–94.
Juditha, C. (2015) ‘Gender dan Seksualitas dalam Konstruksi Media Massa’, JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study, 1(1).
Kumalasari, L. D. (2016) ‘POLITIK PEREMPUAN BERBASIS GENDER’, Community, 2(3), pp. 286–297.
Lubis, E. E. (2014) ‘Potret media sosial dan perempuan’, Jurnal PARALELLA, 1(2), pp. 97–106.
Lubis, S. (2006) ‘Gerakan Feminisme dalam Era Postmodernisme Abad 21’, Jurnal Demokrasi, 5(1).
Puspitawati, H. (2013) ‘Konsep, teori dan analisis gender’, Bogor: Departe-Men Ilmu Keluarga Dan Kon-Sumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian.
Santoso, W. M. (2010) ‘Identitas, politik tubuh perempuan dan media televisi’, V(1), pp. 75–90.
Setiawan, Y. B. (2011) ‘ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN KEKERASAN’, 2(1), pp. 13–20.
Taher, A. and Vitayala, A. (2009) ‘Persepsi Mahasiswa Terhadap Kesadaran Gender’, Jurnal
Penyuluhan, 5(2).Zamroni, M. (2013) ‘Perempuan dalam kajian komunikasi politik dan gender’, XIV(1), pp. 103–132.
DOI: https://doi.org/10.47007/jkomu.v21i01.698
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats