ETIKA KOMUNIKASI APARATUR HUMAS DAN PROTOKOL

Indrawadi Tamin

Abstract


Abstrak

Kode Etika Kehumasan  memang  harus semakin  dimasyarakatkan,  paling tidak dikalangan para praktisi humas Tidak jarang, citra negatif tentang humas disebabkan prilaku para praktisi humas itu sendiri. Untuk itu, salah satu cara meninggikan  citra ini adalah lebih dihayatinya ketentuan-ketentuan  yang tercantum dalam Kode Etik Kehumasan. Dengan demikian, bisa disimpulkan  bahwa sebenarnya ada dua manfaat pokok kode etik ini. Yang pertama, untuk menghindari  timbulnya  abuse of power dari suatu profesi.  Ambillah  profesi kedokteran  tadi. Kalau tidak ada kode etik kedokteran, maka masyarakat bisa menjadi korban kesewenangan dokter  misalnya  dalam soal tarif, pelayanan,  dan kemungkinan  perbuatan  asusila.  Pengha- yatan kode etik para dokterlah selama ini yang melindungi masyarakat. Adapun yang kedua adalah demii integritas, untuk melindungi/memajukan  profesi itu sendiri. Bayangkanlah  jika seorang dokter selalu dihantui kekhawatiran tuntutan karena malpraktek

 

Kata Kunci: Etika, Komunikasi, Aparatur

Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Awad, Joseph F, “The Power of Public Relations”,

Preager, New York, 1985.

Bowman, Pat and Ellis Nigel, “Manual Of Public Relations.”, Milliam Heinemann Ltd, London, 1982.

Canfield, Bertrand R, “Public Relations Principle: Cases and Problems, Homewood”, Richard D Irwin, Inc, Illinois, 1968.

Lovell, Ronald P, “Inside Public Relations”, Allyn and Bacon, Boston, 1982.

Seitel, Fraser P, “The Practice of Public Relations”,

Macmillan Publishing Co, New York,

Theaker, Alison, “The Public Relations Handbook”,

Routledge, London, 2008.




DOI: https://doi.org/10.47007/jkomu.v5i1.47

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats