Kampanye Pilpres 2019 Melalui Media Sosial dan Pengaruhnya terhadap Demokrasi Indonesia
Abstract
Abstract
Social media has a considerable role in building democracy in Indonesia, especially community participation in expressing opinions and expression. The Indonesian Democratic Index in 2017 occupies 72.11 points (on a scale of 0-100) which means "moderate democracy" or not bad or good. This increase was also contributed by civil liberties in expressing opinions and expression through various media, especially social media. Indonesian internet user statistics in 2017 amounted to 143.26 million peoples. As many as 87,13 percents of internet users are users of social media such as Facebook, Instagram, YouTube, Twitter, and others. Social media is considered to be able to shape individual publicity and imaging, including increasing the electability of 2019 presidential and vice-presidential candidates. Campaigns through social media are one of the effective ways of political literacy to introduce candidates because they can influence people's views and mindsets to vote. In addition, social media has a wide network, is easy to access, and fast. But besides that, it is undeniable that the development of democracy through social media is also a threat to Indonesian democracy because there are still many problems, such as black campaigns and the spread of hoaxes, even the dissemination of information that is misleading and distorts the real conditions.
Keywords: elections, campaigns, democracy, social media
Abstrak
Media sosial memiliki peran yang cukup besar dalam membangun demokrasi di Indonesia, khusunya partisipasi masyarakat dalam menyampaikan pendapat dan berekspresi. Indek Demokrasi Indonesia pada 2017 menempati 72,11 poin (dalam skala 0-100) yang memiliki arti “demokrasi sedang” atau tidak buruk atau baik. Peningkatan ini turut disumbang oleh kebebasan sipil dalam menyampaikan pendapat dan berekspresi melalui berbagai media, terutama media sosail. Data statistik pengguna internet Indonesia tahun 2017 sebesar 143,26 juta orang. Sebanyak 87,13% dari pengguna internet tersebut adalah pengguna media sosial seperti facebook, instagram, youtube, twitter, dan lainnya. Media sosial dianggap dapat membentuk publisitas dan pencitraan individu, termasuk meningkatkan elektabilitas para calon presiden dan wakil presiden 2019. Kampanye melalui media sosial merupakan salah satu cara literasi politik yang efektif untuk memperkenalkan calon karena dapat mempengaruhi pandangan dan pola pikir masyarakat untuk memilih. Selain itu, media sosial memiliki jaringan yang luas, mudah di akses, dan cepat. Namun disamping itu, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan demokrasi melalui media sosial selaigus menjadi ancaman bagi demokrasi Indonesia karena masih banyak diwarnai berbagai permasalahan, seperti kampanye hitam dan penyebaran hoaks, bahkan penyebaran informasi yang menyesatkan dan mendistorsi kondisi riil.
Kata kunci: pemilu, kampanye, demokrasi, media sosial
Full Text:
PDFReferences
Andersen, D. J. (2011). Pushing the Limits of Democracy: Concurrent Elections and Cognitive Limitations of Voters. The State University of New Jersey, New Jersey.
Antara. (2019). Mesin AIS Kominfo Jaring 771 Hoax, Terbanyak Soal Politik. Retrieved from tempo.co.id website: https://tekno.tempo.co/read/1182634/mesin-ais-kominfo-jaring-771-hoax-terbanyak-soal-politik
APJII. (2017). Laporan Survey APJII 2017: Infografis Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia. Retrieved from https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/Laporan Survei APJII_2017_v1.3.pdf
Ardianto, E. (2011). Filsafat Demokrasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Arifin, A. (2011). Komunikasi Politik: Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Asshiddiqie, J. (2006). Parpol dan Pemilu sebagai Instrumen Demokrasi. Konstitusi, 3(4), 6–27.
Badan Pusat Statistik. (2018). Indeks Demokrasi Indonesia di Tingkat Naional. Retrieved from https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/08/15/1534/indeks-demokrasi-indonesia--idi--tingkat-nasional-2017-mengalami-peningkatan-dibandingkan-dengan-idi-nasional-2016.html
Bentham, D., & Boyle, K. (2002). Demokrasi. Yogyakarta: Kanisius.
Budiardjo, M. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Geys, B. (2016). Explaining Voter Turnout: A Review of Aggregate –level Research. Electoral Studies, 25, 637–663.
Humas Kemenko Polkam. (2018). Indeks Demokrasi Indonesia Meningkat, Deputi Poldagri: Modal Positif bagi Penyelenggaraan Pemilu 2019. Retrieved March 14, 2019, from Kemenko Polkam website: https://polkam.go.id/indeks-demokrasi-indonesia-meningkat-deputi-poldagri-modal-positif-bagi-penyelenggaraan-pemilu-2019/
Intan, G. (2019, July 29). BPS: Indeks Demokrasi Indonesia 2018 Tergolong Kategori “Sedang.” Voa Indonesia. Retrieved from https://www.voaindonesia.com/a/bps-indeks-demokrasi-indonesia-2018-tergolong-kategori-sedang-/5019765.html
Irfan, M. (2018). Dua Kandidat Presiden Ambil Nomor Urut Pilpres 2019, KPU Jelaskan Aturannya. Retrieved February 12, 2019, from Pikiran Rakyat website: https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2018/09/21/dua-kandidat-presiden-ambil-nomor-urut-pilpres-2019-kpu-jelaskan-aturannya
Juditha, C. (2016). Demokrasi di Media Sosial: Kasus Polemik Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah. Jurnal Penelitan Komunikasi Dan Pembangunan, Vol.17.
Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the World, Unite! The Challenges and Opportunities of Social Media. Business Horizons, 53(1), 59–68.
KBBI. (2019). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Retrieved from KBBI website: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Hoaks
Kurniawan, R. C. (2009). Kampanye Politik: Idealitas dan Tantangan. JSP: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 12(3), 307–325. https://doi.org/10.22146/jsp.10973
Madjid, N. (2004). Indonesia Kita. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Majalah ICT. (2018). Angka Penggunaan Media Sosial Orang Indonesia Tinggi, Potensi Konflik juga Amat Besar. Retrieved March 20, 2019, from majalahict.com website: http://www.majalahict.com/angka-penggunaan-media-sosial-orang-indonesia-tinggi-potensi-konflik-juga-amat-besar/
Morissan. (2014). Media Sosial dan Partisipasi Sosial di Kalangan Generasi Muda. Visi Komunikasi, 13(01), 5--68.
Nasrullah, R. (2015). Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Oxford. (2019). Oxford Dictionary. Retrieved July 18, 2019, from https://www.lexico.com/en/definition/hoax
Poskota News. (2019). LP3ES: Indeks Demokrasi Indonesia Tahun Ini akan Anjlok. Poskota News. Retrieved from Poskota News
Pramono, G. E. (2018). Pilpres 2019 dan Tantangannya. Retrieved February 14, 2019, from Media Indonesia website: http://mediaindonesia.com/read/detail/179750-pilpres-2019-dan-tantangannya
Purbolaksono, A. (2018). Kampanye Pilpres 2019 dan Partisipasi Masyarakat. Retrieved February 14, 2019, from The Indonesian Institute.com website: https://www.theindonesianinstitute.com/kampanye-pilpres-2019-dan-partisipasi-masyarakat/
Ratnamulyani, I. A., & Maksudi, B. I. (2018). Peran Media Sosial dalam Peningkatan Partisipasi Pemilih Pemula di Kalangan Pelajar di Kabupaten Bogor. Sosiohumaniora, 20(2), 154–161. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v20i2.13965
Republik Indonesia. UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. , (2017).
Rice, R.E & Paisley, W. J. (1981). Public Communication Campaign. London: Sage. Publications.
Sahbani, A. (2014). MK Putuskan Pemilu Serentak Tahun 2019. Retrieved March 20, 2019, from Hukum Online website: https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52e131d88b072/mk-putuskan-pemilu-serentak-tahun-2019
Surbakti, R., & Supriyanto, D. (2013). Partisipasi Warga Masyarakat dalam Proses Penyelenggaran Pemilihan Umum (Buku 12; S. Pramono, Ed.). Jakarta: Kemitraan.
Suryanto. (2019). Kampanye Hitam dan Partisipasi Pemilu 2019. Antaranews.Com. Retrieved from https://pemilu.antaranews.com/berita/786780/kampanye-hitam-dan-partisipasi-pemilu-2019
DOI: https://doi.org/10.47007/jkomu.v17i01.234
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats