AKURASI DAN ARAH PEMBERITAAN TENTANG PRESIDEN JOKO WIDODO DI MEDIA ONLINE www.rmol.co, MARET – MEI 2016

A. Rahman

Abstract


A b s t r a c t

 

Speaking at the National Press Day event in West Nusa Tenggara, February 9, 2016, President of Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mentions specifically the online news title which he thinks has violated the code of ethics, because it is inaccurate and the direction of the news tend to be judgmental. Among other headlines referred to Jokowi is published by www.rmol.co, namely: (http://www.rmol.co/read/2016/01/17/232211/Pemerintah-Gagal,-Aksi-Teror-Tak-Will-Up-Up-Doom-Pun-).   This research tries to study how accuracy and direction of news of www.rmol.co after the commemoration of National Press Day 2016. The research design uses quantitative content analysis method with two categories: news accuracy and news direction. Based on search through www.google.co.id by typing the name Jokowi, during March - May 2016, www.rmol.co presents 75 news related to President Jokowi. The result of the research on accuracy shows that almost all (98.63%) of the news presented are quite accurate, which is loaded as it is as the events witnessed by journalists, the source is clearly mentioned, and there is no opinion of journalists who are not interpretations of fact. Only 1.37% news is not accurate because it is a journalist's interpretation of the event being witnessed. While the results of research on the direction of news, consisting of: 61.64% positive, 24.66% neutral, and 13.70% negative. These results show, although there is still negative news about Jokowi, but generally tend to be positive and neutral. The authors suggest that www.rmol.co remains consistent in broadcasting accurate news seeking news accuracy, even for negative news directions. Keywords: news, news accuracy, and news direction

 

 

 

A b s t r a k

 

Berpidato pada acara Hari Pers Nasional di Nusa tenggara Barat, 9 Februari 2016, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan secara spesifik judul berita online yang menurutnya telah melanggar kode etik, karena tidak akurat dan arah beritanya cenderung menghakimi. Antara lain judul berita yang dimaksud Jokowi adalah yang dimuat oleh www.rmol.co, yaitu: (http://www.rmol.co/read/2016/01/17/232211/Pemerintah-Gagal,-Aksi- Teror-Tak-Akan-Habis-Sampai-Kiamat-Pun-). Penelitian ini berusaha mengkaji bagaimana akurasi dan arah pemberitaan www.rmol.co pasca peringatan Hari Pers Nasional 2016. Desain penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif dengan dua kategoti: akurasi berita dan arah pemberitaan. Berdasarkan penelusuran melalui www.google.co.id dengan mengetik nama Jokowi, selama Maret – Mei 2016, www.rmol.co menyajikan 75 berita yang berkaitan dengan Presiden Jokowi. Hasil penelitian mengenai akurasi menunjukkan, hampir semua (98,63%) berita yang disajikan tergolong akurat, yaitu dimuat apa adanya sebagaimana peristiwa yang disaksikan wartawan, sumbernya jelas disebutkan, serta tidak ada opini wartawan yang bukan tafsiran fakta. Hanya 1,37% berita yang tidak akurat karena merupakan tafsiran wartawan dari peristiwa yang disaksikan. Sedangkan hasil penelitian tentang arah pemberitaan, terdiri: 61,64% positif, 24,66% netral, dan 13,70% negatif. Hasil ini menunjukkan, meski  masih  ada  berita  negatif  tentang  Jokowi,  tapi pada  umumnya  cenderung  positif  dan  netral.  Penulis menyarankan www.rmol.co tetap konsisten menyiarkan berita akurat mengupayakan akurasi berita, meskipun untuk arah berita yang negatif. Kata kunci: berita, akurasi berita, dan arah berita


Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka:

Charnley, Mitchell V. dan Blair Charnley (1979),

Reporting, Holt, Rinehart and Winston, New York.

Fleming, Carole dkk (2006), An Introduction to

Journalism, SAGE Publication, London.

Ibrahim,Idi Subandy (2007), Kecerdaan Komunikasi: Seni Berkomunikasi Kepada Publik, Simbiosa Rekatama Media, Bandung.

Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama

Kusumaningrat (2005), Jurnalistik: Teori

& Praktek, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Kriyantono, Rachmat (2006), Teknik Praktis Riset

Komunikasi, Kencana, Jakarta.

Mulkan, Dede (2011), Matinya Kode Etik Jurnalistik (Berdasarkan Studi Kasus di Metro TV dan TV One, ARSAD Press, Bandung.

Niblock, Sarah (2005), Staying calm under pressure, dalam Richard Keeble (2005), Print Journalism: a critical introduction, Routledge, London.

Oetama, Jakob (1977), Perspektif Pers Indonesia, LP3ES, Jakarta

Rakhmat, Jalaluddin (2005), Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis Statistik, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Siregar, RH (2005), Setengah Abad Pergulatan Etika Pers, Dewan Kehormatan PWI, Jakarta.

Stovall, James Glenn (2004), Web Journalism: Practice and Promise of a New Medium, Pearson Education, US.

Sugiyono (2009), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung.

Tamzil, Fachmi dan Joko Dewanto (2004), Pengantar Aplikasi Komputer, UIEU University Press, Jakarta.

Zainuddin, HM (2007), The Journalist, Prestasi

Pustaka Publisher, Jakarta.

Sumber Lain:

http://arje.weblog.esaunggul.ac.id/fakta-dan- nilai-berita/

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.

http://dewanpers.or.id/peraturan/detail/190/ko

de-etik-jurnalistik

http://setkab.go.id/pidato-presiden-jokowi-saat- membuka-hari-pers-nasional-9-februari-

-di-mataram-nusa-tenggara-barat/

http://www.rmol.co/read/2016/01/17/232211/ Pemerintah-Gagal,-Aksi-Teror-Tak-Akan- Habis-Sampai-Kiamat-Pun-

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/6762

-kabut-asap-tak-teratasi--riau-ancam-

merdeka

http://www.konfrontasi.com/content/tokoh/ind onesia-bangkrut-hancur-rupiah-bakal- tembus-rp15000dollar-jokowi-jk-ambruk- ambyar




DOI: https://doi.org/10.47007/jkomu.v14i2.180

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats