Peran Jaringan Gusdurian Banyumas dalam Keberagamaan dan Rekognisi Antar Agama

Bagus Budi Sajiwo, Khusnul Khatimah

Abstract


Artikel ini membahas bagaimana peran Komunitas Gusdurian dalam mempromosikan nilai-nilai multikulturalisme serta memperkuat kesadaran akan pentingnya keberagaman dalam kehidupan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus, penulis menganalisis aktivitas komunitas ini sebagai gerakan sosial yang berpijak pada nilai-nilai pemikiran Gus Dur, seperti kemanusiaan, keadilan, dan penghargaan terhadap perbedaan. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi serta studi pustaka atas dokumen, artikel, dan publikasi kegiatan yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa Jaringan Gusdurian Banyumas aktif dalam membangun ruang dialog lintas iman, menginisiasi kegiatan sosial, serta melakukan advokasi terhadap kelompok rentan. Komunitas ini menampilkan pola keberagamaan yang terbuka, reflektif, dan inklusif, yang berkontribusi pada penguatan kohesi sosial dan pembentukan masyarakat yang berkeadaban. Kesimpulannya, Jaringan Gusdurian Banyumas menjadi contoh praktik keberagamaan yang relevan dengan konteks masyarakat yang majemuk.


Full Text:

PDF

References


Ahmad Qhalvin Octawidyanata. (2016). Studi Deskriptif Mengenai Identitas Sosial Anggota KBPP Yang Bergabung Kedalam Kelompok Geng Motor Brigez Di Sukabumi. Universitas Islam Bandung.

Ahmad Yani Fathur Rohman. (2023). Sembilan Nilai Utama Gus Dur Perspektif Etika Ibnu Miskawaih. SOSMANIORA: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 2(2).

Ali Topan. (2023). Toleransi Antar Umat Beragama; Studi Kasus Network Gusdurian Pamekasan Madura. ENTITA: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Dan Ilmu Ilmu Sosial, 1(5).

Cahyaning Widhyastuti. (2018). Pengaruh Identifikasi Kolektif Terhadap Ingroup Criticism (Studi Pada Kelompok Suporter Sepakbola) (Research On Football Fans Club). Jurnal Ecopsy, 5(3).

Deddy Mulyana. (2002). Ilmu Komunikasi Suatu Pengatar. PT Remaja Rosdakarya.

Ganis Prasasti, & Mustika Kartika Sari. (2023). Upaya Anggota Jaringan Gusdurian Pasuruan Dalam Membina Toleransi Antar Umat Beragama. Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(3).

M Yunus Firdaus. (2014). Konflik Agama Di Indonesia Problem Dan Solusi Pemecahannya. Substantia , 16(2), 217–228.

Onong Uchjana Effendy. (2005). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya.

Persyaratan Gelar Sarjana Sosial, M. (n.d.). STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF GUSDURIAN TANGERANG DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN TOLERANSI AGAMA DI WILAYAH TANGERANG RAYA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk.

Radar Banyumas. (2015). Pertemun HTI dibubarkan. https://radarbanyumas.co.id/pertemuan-hti-dibubarkan/

Rosady Ruslan. (2002). Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Edisi Revisi. PT Raja Grafindo Persada.

Siswoyo Aris Munandar. (2021). Gerakan Filantropi Jaringan Gusdurian Ditengah Wabah Covid-19. Jurnal Bimas Islam, 1(14), 33–76.

Suci Rochmawati Putri, & Oksiana Jatiningsih. (n.d.). Implementasi Nilai-Nilai Multikultural Oleh Jaringan Gusdurian Pada Masyarakat Surabaya.

Yani Fathur Rohman. (2020). Memaknai Kembali Pemikiran Gus Dur: Studi Pada Komunitas Gusdurian Sunter Jakarta. SANGKÉP: Jurnal Kajian Sosial Keagamaan , 3(2).




DOI: https://doi.org/10.47007/jkomu.v22i02.1626

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats