FENOMENA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT PADA PASIEN ANAK GANGGUAN MENTAL

Aziel Abigail, Leviane Jackelin Hera Lotulung, Meiske M Rembang

Abstract


Komunikasi terapeutik menjadi metode penyembuhan dalam dunia kesehatan yang dianggap efektif dalam memberi peningkatan baik pada kesembuhan pasien, terlebih pada pasien anak gangguan mental. Gangguan mental pada anak menjadi salah satu hal yang akan menyebabkan disabilitas, morbiditas, bahkan mortalitas. Sebagai tenaga kesehatan, perawat mempunyai peran besar dalam melakukan pendampingan dan perawatan pada pasien anak gangguan mental. Perawat pasien gangguan jiwa, memikul tugas yang lebih berat dibanding perawat pasien fisik lainnya, maka itu kekuatan motif dalam bekerja penting diperhatikan. Alasan yang melatarbelakangi seseorang dalam menjalankan sesuatu akan terlihat pada bagaimana mereka bertindak dan bersikap. Penulisan artikel ini untuk mengetahui motif perawat dan tindakannya melalui proses komunikasi terapeutik. Teori fenomenologi oleh Alfred Schutz yang mengangkat konsep motif menjadi teori acuan dalam penelitian ini. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan fenomenologi untuk mengungkap pengalaman sadar perawat. Motif perawat dalam menjalankan pekerjaan ini menjadi hal yang penting diperhatikan. Setidaknya didapati tiga jenis motif berbeda yang tergambar pada kualitas dalam tindakan pendampingan dan perawatan yang diberikan, yakni motif pengalaman, motif inspiratif dan motif pasif. Perawat sepakat bahwa komunikasi menjadi tantangan dalam upaya pendekatan dengan pasien, maka tahap dan strategi komunikasi terapeutik yang dilakukan melalui pendekatan, dan edukasi diaplikasikan dengan konsep BHSP (Bina Hubungan Saling Percaya) dan KIE (Komunikasi, Interaksi dan Edukasi).

Kata Kunci : Fenomenologi, Komunikasi Terapeutik, Motif, Perawat




DOI: https://doi.org/10.47007/jkomu.v22i01.1312

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats